06/11/2016
Hari ini aku diingatkan Allah, bahwa hidup kita berdampingan dengan tetangga, maka walau bagaimanapun juga hidup tak pernah luput dari pandangan mereka. Tersandung dengan “kata mereka” tentu sangat menyakitkan. Bahkan ketika ada hal yang harus aku ubah, aku mendengarnya bukan dari orang yang sudah aku anggap layaknya “ibu” di kota itu. Aku tau ini salahku, namun persepsi dan stigma negatif “mereka” terhadapku itu tidak benar. Aku hanya ingin belajar namun sekali lagi mungkin karena Allah rindu mendengar keluh kesahku, rindu suaraku untuk berdoa kepadaNya. Mungkin Allah cemburu karena akhir akhir ini aku lebih dekat dengan gadget dan laptop. Aku lebih sibuk dengan urusan dunia hingga sedikit mengabaikan Nya. Iya, aku percaya ini salah satu cara Allah untuk menyenggolku karena telah teledor, lalai, dan melenceng dari jalan yang telah kulalui. Belum cukup disitu, kenapa disaat aku merasa nyaman dan aku merasa punya tempat untukku pulang, seseorang yang kuanggap telah memahami kar...