Posts

Sore Itu

Sore itu ada yang menggelitik hati saya ketika saya baru saja turun dari bis. Iya, tepatnya di bawah lampu merah. Ada sebuah mobil box dengan gambar seorang pria yang menutup sebelah matanya disampingnya ada tulisan besar dengan capslock "BERHENTILAH MENUTUP MATA, MULAILAH BERBAGI RASA". Saya tersenyum membaca tulisan itu. Pasalnya bulan Ramadhan juga terkadang dijadikan ajang untuk memajang iklan iklan yang berhubungan dengan sesama. Sekilas saya berpikir kenapa iklan semacam itu kadang jarang saya temui di luar bulan Ramadhan? Ah, tidak perlu su'udzon dengan hal semacam itu, yang jelas saya senang saja melihat masih banyak orang yang menularkan hal hal baik untuk menolong sesamanya. Akhirnya saya introspeksi diri dengan mulai memulai berbagi rasa. 

Cerpen-Don't Ask Me about my Day

Don’t Ask Me About My Day by: Desy Kurnia Y.                 Udara pagi ini dingin menusuk tulangku. Aku baru bangun dan merasakan kedinginannnya. Aku turun dari tempat tidur dan dengan malas pergi ke kamar mandi. Aku langsung mandi dan tubuhku terasa beku. Aku cepat cepat keluar setelah selesai mandi. Aku ganti pakaian dan bersiap berangkat sekolah. sialnya, udara di luar sangat dingin. Padahal ini bukan musim hujan. Juga bukan musim angin. Aku memakai jaketku dan menunggu bus di depan rumah. Syukurlah bus cepat datang.                 Di bus pun sangat dingin. Apalagi pintu belakang bus dibuka. Ah, aku meniup tanganku agar terasa lebih hangat. Aku melihat ke jendela. Berembun. Pasti karena saking dinginnya. Aku jadi ingat waktu dulu di kelas. Aku sering melihat salah satu temanku pada saat musim hujan menuliskan namanya sendiri...

Cerpen-Kado untuk mama

Image
Kado untuk Mama “Tok.. tok.. tok..” Terdengar suara ketukan pintu. Ani yang saat itu pulang dari sekolah tidak sabar masuk ke rumah dan ingin segera menikmati makan siang . Ia kembali lagi mengetuk pintu dengan keras. Seorang wanita separuh baya terlihat tergesa gesa ingin segera membuka pintu itu. “Ani, kenapa lesu begitu?” “ Ani lapar ma” jawab Ani manja, wajah Ani terlihat memelas membuat mama tak tega dengan keadaan anaknya itu. “kalau begitu segeralah ganti baju dan cuci tangan, ibu akan menyiapkan makan siang untukmu. Ani langsung bergegas ke kamar dan berganti baju. Sebelum makan tak lupa ia cuci tangan terlebih dahulu. Betapa senang hati Ani saat melihat masakan ibunya di meja makan. Ibu memasak makanan kesukaan Ani yaitu ikan asin dan sayur lodeh. Ani duduk dan mengambil nasi, sayur serta lauk. “Uhuk.. uhuk” Ani tersedak. “Hati hati Ani, kau ini selalu begitu   Mama kan sudah bilang kalau makan jangan terlalu keras. Pelan pelan saja” begitu perhatian Mama...